sebenarnya tanda-tanda kearah dekandensi moral udah tercium udah lama banget,sewaktu masih di sltp 20 tahun yang lalu(saya dulu sekolah Mts=sltp kan hehheh),atau mungkin jauh sebelum itu,seorang guru (alm.pak prawoto)pernah ngucapin kata-kata seperti ini.....kalian harus bersyukur belajar di sekolah yang akses dengan dunia luar sangat dibatasi,karna kalau di luar sana akan terjadi dekandensi moral yang luar biasa dahsyatnya,bla bla,bla(dengan gaya bicara yang berapi-api)memang gaya bicara beliau seperti itu (mirip pejuang 45 heheheh)nampaknya ada benarnya omoongan guru saya itu.
Di era sekarang aspek moral bagi sebagian besar hanya sekedar pelajaran di sekolah,bukan suatu yang harus di lakukan,coba tengok survei tentang yang berkaitan dengan moral(s** pranikah,korupsi,pungli,dll)yang dilansir di media massa,hasilnya sangat fantastik,semua itu dilakukan semua lapisan masyarakat baik,pelajar.PNS,anggota DPR,aparat keamanan wah pokoke kabehh beh,malah di luar negeri,negara kita dikenal sebagai bangsa terkorup,bangsa pembajak(bukan mbajak sawah lho,bangsa teroris,bangsa penebang hutan terhebat, dan lain.....yang pastinya berkonotasi negatiflah,kita patut mengurutkan dada dengan semua julukan yang dialamatakan pada negara kita tercinta ini.mari sama-sama menangis yuk..huk.huk.huk
Lalu bencanapun datang silih berganti menerpa bangsa ini gempa,banjir,tanah longsor,semburan lumpur seakan-akan ingin mengatakan betapa kita/bangsa ini harus merasakan akibat dari semua tingkah laku kita yang sudah/sedang dilakukan selama ini.Tapi apakah bangsa ini kapok?????jawabanya ternyata nggak je!
malah seakan-akan seperti lirik lagu Ebiet "Mungkin alam mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu bangga dengan dosa-dosa"
Lalu apa hubungannya judul diatas,berita di Detik.com,bencana alam terjadi akhir-akhir ini,dengan saya??? heheheh kalo boleh memilih dan nggak takut dosa saya kepingin punya hubungan dengan yang di madiun hahahahhahahhha
Bagaimana denga anda?????
2 comments:
Post a Comment