Lapangan kerja yang semakin sempit di negara ini membuat seorang Cerimati merantau jauh dari tanah kelahirannya jauh dari suami dan anak2 nya,tapi apadaya bukan gaji yang besar yang diterimanya malahan siksaan dari majikan yang selalu di terima.Menyedihkan memang walaupun majikan menyiksa pembantu bukan hanya terjadi di luar sana saja tetapi di dalam negripun ada.Lalu apa yang seharusnya pemerintah lakukan agar kejadian seperti ini tidak terulang paling tidak bisa di minimalisir? menurut saya adalah bagaimana memperbanyak lapangan kerja di dalam negri itu yang paling bagus heheheheheheh
yah kan kalo di dalam negri banyak lapangan pekerjaan,mereka nggak akan ke luar negri untuk cari kerja,malahan kalo keluar negri hanya untuk shopping saja kayak yang dilakukan para warga negara kelas atas negri ini heheheh,saya pastikan mereka tak akan mencari kerja keluar negri kalau di negara ini mampu menyediakan lapangan kerja untuk mereka....Suer
kalau pemerintah belum bisa menyediakan lapangan kerja yang banyak ,kita bisa meminimalkan kejadian diatas dengan cara kita harus menekan para agen yang menyalurkan tenaga kerja ke luar negri harus bertanggung jawab,dengan cara para agen harus tahu alamat majikan para tenaga kerja kita lalu setiap bulan mereka harus bisa bertemu untuk menanyakan apakah mereka diperlakukan dengan layak atau tidak?gaji mereka dibayarkan atau tidak?wah bagus ide saya ini kan.........heheheh hayo kalian pasti setuju kan?
Kalau itu belum juga membuat tenaga kerja kita aman ,pemerintah harus menekan ke negara yang bersangkutan agar menindak tegas para majikan yang punya hoby nyiksa orang itu di hukum yang seberat-beratnya, kalau perlu ancam kita adukan ke KOMISI HAM PBB ya nggak?
Kalau nggak bisa juga kita boikot produk negara tersebut ,jangan beli apapun produk dari negara tersebut ....ya nggak?
kalau nggak bisa juga demo kedutaan mereka
kaalu nggak bisa juga kita ajak perang mereka hahahhahhaahahah ini bukan memecahkan masalah namun membuat masalah baru heheheheheh ini jangan dilakukan..........peace akh
Bagaimana menurut anda?
No comments:
Post a Comment